You could put your verification ID in a comment Coro Ningrat

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 14 November 2011

Surat Cinta Buat Istriku ( Pengantar Membangun Cinta dari Rumah)

Tulisan ini di ambil dari kaya Nuruddin Jbr pada catatan facebooknya.

 Istriku, aku datang dengan kembang setaman,
 ke atas altar pemujaan khusuk munajatmu.

 Aku terpana! Sepasang mata berbingkai bulu lentik hitam berkilau di depanku. Akan tatapi sekilas lalu, Serasa kutemukan telaga yang begitu bening, ingin rasanya aku berenang di dalamnya, merasai sejuk kecipak airnya. Begitulah, apa yang selalu aku rasa kala menatap matamu, istriku. Aku selalu kalah jika ingin berlama menahan tatapan, bak api menyerah pasrah pada hujan. Aku seperti tak layak menjadi insan yang begitu leluasa menikmati telaga bening itu. Lalu, aku seperti terjebak pada pusaran yang begitu deras dan siap menenggelamkanku. Sepasang mata itu menyimpan keindahan keteduhan hati sang empunya.

 Istriku, betapa aku harus selalu bersyukur bisa memilikimu, merengkuh bahtera hidup bersamamu. Engkau ibarat oase di sahara kegersangan jiwaku. Bak bunga-bunga yang indah mekar di sunyi sabana hidupku. Kau laksana sang rembulan yang merekah jumawa dalam malam gelapku. Dan aku? Akulah anak kecil yang tiba-tiba menyungging senyum ketika dibelikan mainan oleh bundanya. Akulah petani yang memahat tawa kala melihat penennya berlimpah. Akulah nelayan yang riang ketika menjelang senja pulang membawa banyak ikan. Akulah insan yang beruntung bisa menjadi suamimu, istriku.

 Istriku, aku datang bersama kuas lengkap dengan tinta aneka rupa,
 ke atas kanvas keluasan jiwamu.
 Kata-kata pun serasa tak pernah usai untuk melukiskan rasa bahgia ini. Tarian pena tak akan pernah kasip untuk mendendangkan tembang-tembang cinta penuh pendar aneka warna. Lalu, serasa ada bayu yang melambung-buaikan anganku, mengembarakanku pada sebuah taman penuh bunga aneka rupa yang hanya ada bahgia bertahta di sana. Akulah insan yang begitu berbahagia bisa menjadi belahan jiwamu.
 Selama ini, dalam pusaran waktu menjalani hari bersamamu, semakin aku merasa bahwa engkaulah anugerah terindah dalam hidupku. Engkau yang dengan sabar menamniku, membimbing langkahku, tanpa jemu mengingatkanku, menyalakan api semangatku, memahami dan meredam gejolak emosi yang seringkali luput dari kendaliku. Ah, sungguh tak tahu dirinya aku jika rasa syukur tak selalu singgah di sanubariku.

 Istriku, aku datang membawa kendi penuh isi,
 menuju jamban beraroma bunga tujuh rupa.

 Istriku, jika malam ini air mataku tumpah, bukan sebab semata aku begitu merindukanmu yang saat ini jauh dari rengkuhku. Tapi lebih pada betapa beruntungnya nasibku bisa merasai meniti hari bersamamu, merengkuh bahtera pernikahan denganmu.

 Ah, istriku. Maafkan Jika engkau sering berlinang air mata meratapi keadaan ini, tapi kau begitu tampak sabar dan ikhlas. Aku ibarat kupu-kupu kertas, yang sepintas lalu terlihat kukuh dan berseri, akan tetapi begitu ringkih dan rapuh bila tersentuh, apalagi diterjang deras air hujan. Tidak seperti kau, yang begitu tegar dan sabar. Aku banyak belajar darimu, istriku. Belajar tentang keikhlasan, kesabaran, keyakinan penuh pada kuasa-Nya.

 Istriku, aku datang dengan serinai seruling,
 ke atas pentas cakrawala penuh legenda.
 Ah, istriku. Mengenangmu di sunyi malam seperti ini, ternyata membuatku menyungging senyum. Aku masih begitu ingat istriku, hendak meminangmu, Sungguh, skenario Allah itu begitu indah, tanpa pernah dapat kureka sebelumnya. Tak pernah aku membayangkan dalam hari-hariku sebelumnya, bahwa pada akhirnya aku harus meniti hidup bersamamu.

 Sungguh, tak tahukah engkau istriku, serangkum bahgia tak sanggup lagi kuucap dalam kata, kala itu. Entahlah, aku serasa menemukan menara. Ibarat pendaki yang mencapai puncak. Laksana narapidana yang baru saja mendapat putusan bebas. Aku telah menggenapkan separuh dien, dalam naungan indah di jalan-Nya. Itulah, satu fase dalam episode kehidupanku ketika aku bisa merasa menjadi pemenang. Aku serasa tak percaya bisa mendapat kesempatan mewujudkan angan itu.

 Istriku, aku datang dengan kembang setaman,
 ke atas altar pemujaan khusuk munajatmu.

Malam ini aku ingin datang dalam indah peraduanmu. Hadir dalam mimpi tidurmu, lalu berbagi cerita bersamamu. Mengurai beragam rasa, menyemai sejuta asa. Ahh, ternyata banyak sudah peristiwa terlewati, kenangan indah terukir rapi yang tak cukup berhenti sebagai memori, tetapi akan selalu menjadi inspirasi di kemudian hari.
 Istriku, jika penaku menari, bukan sebab aku tak sanggup mengungkapkan semua secara langsung kepadamu. Tapi sebab, seperti kita tahu bahwa rasa bahasa antara tulis dan lisan tentulah berbeda. Sebab, pada kenyataannya banyak hal yang terlewat dari ingat yang tak dapat aku ungkap sebelumnya. Ternyata banyak hal istimewa yang tak aku sadari sebelumnya. Istriku, beribu maaf dariku tulus aku haturkan jika dalam rentang waktu kebersamaan kita aku masih banyak diliputi khilaf. Istriku, aku datang dengan kembang setaman, ke atas altar pemujaan khusuk semedimu. Kembang setaman penuh sesak rangkain kata-kata yang kesemuanya bermuara pada sebuah kalimat indah yang ingin kuhadiahkan padamu sebagai satu lagi tanda cintaku padamu. Aku teramat mencintaimu karena dengan mencintaimu aku semakin menjadi lebih mencintai-Nya.

Sabtu, 05 November 2011

Sumiati - Bantalan Tangane

Apa kabar corois yang berbahagia... malam ini adalah malam yang sangat indah membuat jutaan umat bersorak sorai memuji kegaungan tuhan dengan takbir yang menggema. tapi coro cuma dalam hati saja nggak pake pengeras sura takut di gemplang sama tetangga karena suara coro sedikit error hahahah.... yah selamat Idul Adha Bagi yang merayakan, bagi yang tidak ya tidak apa-apa silahkan saja nikmatin saja apa yang anda kehendaki.
kali ini coro cuma ada request lagu lawas khas banyuwangi... "bantalan tangane"

Download

Sabtu, 29 Oktober 2011

Yen pengen mulyo mbok yo seng prasojo

Ketika pertama kali dengar kata-kata prasojo, coro kebingungan dengan kata-kata ini coro mencoba mencari tahu arti kata-kata ini keliling kampung tapi tak jua menemukan, namun pagi ini setelah membaca status "Yen pengen mulyo mbok yo seng prasojo" membuat coro penasaran dan mencari di Google. akhirnya coro di arahkan langsung di blog milik Anna Fardiana langsung coro faham arti dari kata "PRASOJO"


Mbak Anna menjelaskan arti prasojo itu sebagai berikut....
“Urip Sing Prasojo” atau bisa diartikan hidup yang bersahaja, hidup yang sederhana, tidak usah berlebihan.. secukupnya saja. Dan sepertinya, hidup sederhana itu justru meringankan hidup kita, insya Allah bahagia kini dan nanti.

Gambar Milik Mbak Anna

Kamis, 27 Oktober 2011

Mimpi itu Ikan Koi, kenapa harus di goreng


Mimpi malam kamis tgl 24 maret 2011 jam 02.21
Saat itu aku lagi duduk di pinggir sungai bersama temanku Syaiful bahri bersama  istri dan anaknya, akupun turun kesungai dan mendapati sebuah ikan koi berwarna kemerahan atau totol merah yg cukup besar dan menarik hati, anehnya ikan itu mudah aku tangkap  dan aku gendong ke permukaan air tp kemudian ikan tersebut ku lepaskan lagi, dan beberapa saat kemudian aku melihat dua ikan koi yang tadi aku lepaskan dan ditambah satu ikan koi yg lebih besar lagi berwarna agak kehitaman hilir mudik di sekita kakikku, timbullah hasrat tuk menangkapnya dan keanehan itu terjadi kembali kedua ikan itu dapat aku tangkap dengan mudah tanpa kesulitan, kedua ikan itu aku gendong keatas keluar dari sungai dan ikan tersebut untuk aku goreng dan di santap dan setelah itu aku terbangun dari tidur.

(ini mimpi yang di alamai oleh kakak coro)
entah apa arti dari mimpi ini, coro belum bisa menafsirkan mimpi. mungkin siapa saja yang memaca bisa menafsirkan mimpi yang seperti ini.

Page View Blog Coro

Pagi-pagi nenek udah buat ulah hingga coro bangun lebih pagi. pagi yang kurang cerah karena sinar matahari tertutup oleh mendung pertanda hujan. apalagi hari jumat wah tambah kacau saja rasanya. namun siulan burung itu memberika tanda semangat bagi coro untuk menuliskan kembali di blog, pagi hari nyalakan laptop. biasanya langsung on facebook tapi kali ini langsung ke blog coro.

wah.... pagi-pagi dapet kabar gembira, kemaren saja page view seluruhnya nggak nyampe 100 page view namun pagi ini coro lihat waw...mengejutkan lebih dari 500 pageview. ternyata coro masih disayangi oleh Allah, untung saja coro cepat kembali pada tuhan, nih lihat kawan-kawan coro yang setia cek it out
kawan corois bisa di lihat tuch da berapa banyak, lumayan lah tak kira untuk blog baru muncul, dulu aja blog coro yang aladinjember untuk dapet pageview 500 butuh waktu 3 bulan lebih, ini cuma dalam hitungan hari dan minggu eh udah lumayan.... hehehehehe....

hari ini entah apa yang coro ingin ceritakan pada episode selanjutnya. tunggu ya masih banyak cerita coro yang terlelap dalam otak coro.

Rabu, 26 Oktober 2011

Ojo Neko-Neko Ratna Antika

lagun neko-neko itu di jiplak dari lagu india kalau nggak salah judulnya Hamlo koko, kemudian di terjemahkan dalam bahasa madura judulnya Oreng Madureh yang sukses go publik, dan sekarang di translate ke bahasa jawa dan liriknya sangat menghibur coro hahahah dari pada nunggu lama silahkan saja dengarkan lagunya


silahkan donwload disini

Senin, 24 Oktober 2011

Konsumtif, salah satu penyebab kegagalan

Tadi siang coro kuliah tentang kewirausahaan materinya yang dibahas seputar tetang penyebab kegagalan dalam usaha. salah satunya yang coro tangkap adalah sifat konsumtif dari pemilik usaha itu menyebabkan kegagalan dari pengusaha tersebut. sifat konsumtif memang tergolong sifat yang tamak. dosen memberikan contoh seorang pengusaha yang berhasi dalam usahanya atau dalam pekerjaanya rata-rata menampilkan keglamoran dan ingin dilihat memiliki kelebihan setelah proses usahanya. awalnya si dosen menunjukan bahwa seorang pengusaha yang pas-pasan mempunyai mobil Kijang LGX
tapi setelah usahanya lebih ia menginginkan yang sedikit lebih mewah misalnya Kijang Inova

jika lebih maju lagi malah ingin yang lebih tinggi mungkin saja Pajero Sport, apalagi ada dua cewek cantik yang menemaninya wah jadi tambah mulya hidupnya...
itu mungkin salah satu dari sifat konsumtif dari pengusaha yang sok megaya, nggak tau modal untuk usahanya kedepan belum terfikirkan malah ingin tampil lebih gaya.

Bahkan yang lebih banyak dan cenderung di lakukan oleh pengusaha dan pekerja yang sudah sukses dan merasa dirinya berada diatas, sifat sombongnya sudah muncul di permukaan air laut, ia sudah lupa dengan dirinya pada masa dulu. biasane hidup di desa, di tempat yang kumuh, dolanan endut, mandi di sungai, tapi ketika seorang pengusaha atau pekerja yang sudah sukses, merubah hidupnya 180° dari aslinya. hidupnya lebih glamour, mengutamakan stlye dalam bergaya hidup, lebih menuhakan harta, ketika merasa dirinya sedang suntuk punya beban dalam kerjaan langsung clubbing. yach itu sebagaian besar dari pengamatan dosen coro. disini coro cuma mentransfer perkataan dosen, masalah iya dan enggaknya belom tau sich. pengen coba rechek sendiri ya nggak ada dana... hehehe... umpama saja kampus mau membiayai untuk observasi di tempat club atau sejenis pasti tanpa basa-basi coro langsung tuch tanda tangani kontrak. :)



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More